Senin, 28 Maret 2016

MENIMBANG BERAT BADAN DAN MENGUKUR TINGGI BADAN



MENIMBANG BERAT BADAN DAN MENGUKUR TINGGI BADAN
Pengertian
Pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Tinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.
Tinggi Badan (TB) merupakan parameter paling penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Tinggi badan juga merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (quac stick) faktor umur dapat dikesampingkan.Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Saat baru lahir, panjang badan normal bayi adalah sekitar 45 cm-55 cm, Pada usia 0-3 bulan, panjang badan (PB) bayi normalnya mencapai 55 cm-60 cm, dengan kenaikan tiap bulannya yang tidak terlalu signifikan.

           Pada usia 3-6 bulan, PB bayi normalnya mencapai 60,5 cm-65 cm. Kenaikan pada 3 bulan kedua ini cukup signifikan. Pada usia 6-9 bulan, PB si kecil normalnya sekitar 65 cm-71 cm, dengan kenaikan yang sangat signifikan pada 3 bulan ketiga ini. Hal ini disebabkan karena otot-otot penopang tubuh si kecil yang sudah mulai terstimulasi dengan semakin banyaknya gerakan yang dihasilkan serta jenis makanan yang sudah mulai beragam sehingga membantu proses pertumbuhan tulangnya.Pada usia 9-12 bulan, PB si kecil normalnya sekitar 71 cm-75 cm.

A.    Pengukuran Tinggi Badan
Tulang rangka manusia merupakan bangunan tubuh yang memberi bentuk dan sebagai penyangga tubuh. Tulang tumbuh karena adanya lapisan pertumbuhan karena adanya lapisan pertumbuhan tulang ( Epifise dan Diafise ) pada bentuk tulang panjang. Tingkat kematangan / pertumbuhan tulang ditandai dengan bersatunya Epifise dan Diafise dimana Epifise distalis bersatu pada usia 17-19 tahun, sedangkan Epifise lateralis bersatu pada usia 19-20 tahun.
Alat : Pengukur Tinggi Badan
·         Microtoise stature meter
·         Pengukur digital
·         Pita meteran

Cara Mengukur tinggi badan :
1. Lepas sepatu atau alas kaki.
2. Berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, telapak kaki menapak pada alas
3. Ukur tinggi badan mulai dari tumit sampai puncak tengkorak dengan tongkat pengukur.
4. Catat Hasil Yang ditunjukan tongkat pengukur dalam satuan ( cm ).

Mengukur panjang atau tinggi anak tergantung dari umur dan kemampuan anak untuk berdiri. Mengukur panjang dilakukan dengan cara anak telentang. Sedangkan mengukur tinggi anak berdiri tegak.
  1. Anak berumur kurang dari 2 tahun, pengukuran dilakukan dengan telentang
  2. Anak berusia 2 tahun atau lebih dan anak sudah mampu berdiri, pengukuran dilakukan dengan berdiri tegak
  • Cara Mengukur panjang bayi

  1. Pengukuran menggunakan Infantometer
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi adalah infatometer dengan ketelitian 0,1 cm atau 1 mm. Bagian dari infatometer adalah sebagai berikut :
  1. Bagian kepala atau head board tidak dapat digerakkan atau fix
  2. Bagian kaki atau foot board yang bisa digerakkan
  3. Alas yang rata
  4. Bagian skala dengan ketelitian 0.1 cm atau 1 mm





Gambar infantometer

http://sareensurgicals.com/gifs/infantometer-b.jpg

Cara mengukur tinggi badan
Cara mengukur tinggi badan menggunakan infantometer adalah sebagai berikut :
  1. Sebelum mengukur panjang bayi letakkanlah alat pada permukaan yang rata dengan ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat.
  2. Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman misalnya selembar selimut tipis atau kertas tisu yang lebar.
  3. Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala bayi misalnya topi, hiasan rambut, dan kaos kaki bayi
  4. Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya sisi yang paling dekat dengan skala pengukur
  5. Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian kepala atau head board
  6. Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut atas liang telinga berada pada garis yang tegak lurus dengan bidang infantometer.
  7. Usahana dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi
  8. Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
  9. Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur menahan agar lutut bayi lurus
  10. Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan lembut
  11. Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau menggerakkan bagian kaki atau foot board sehingga menempel dengan tumit bayi.
  12. Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
  13. Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat. Pengukuran dapat dilakuakan pada satu atau dua kaki bayi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengukuran tinggi badan
  1. Usahakan agar ibu berada pada posisi yang terlihat oleh bayi agar bayi lebih tenang bila tidak ada asisten pengukur ibu dapat diajari untuk menjadi asisten pengukur.
  2. Jangan menekan lutut terlalu keras terutama pada bayi kecil
  3. Hal yang perlu diperhatikan untuk mengukur tinggi badan bayi adalah posisikan kepala, luruskan badan dan tungkai, posisikan kaki, ukur panjang badan sampai 0,1 cm terdekat.
  4. Jika bayi diukur telanjang, alasi papan pengukur dengan menggunakan kain kering untuk menghindari cedera.
  5. Jika ruang tempat pengukuran dalam keadaan dingin maka selimuti anak agar tetap hangat sambil menunggu pengukuran

  1. Pengukuran menggunakan Pita ( Meteran )
Pengukuran panjang bayi dapat juga menggunakan alat yang paling sedarhana yaitu pita(meteran).
Gambar pita meteran
https://fitinline.com/data/article/20131216/Meteran%202.jpg


Cara mengukur panjang bayi dengan menggunkan pita ( meteran adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan pita pengukur (meteran)
  2. Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampaimenempel pada meja (posisi ekstensi)
  3. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
  4. Memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur.
  1. Tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (1992)
Tinggi badan dapat juga diperkirakan. Berikut ini adalah cara memperkirakan tinggi badan dengan menggunakan rumus Behram :
  1. Perkiraan panjang lahir : 50 cm
  2. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir
  3. Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
  4. Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
  5. Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
  6. Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun

Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992):
  1. Lahir : 50 cm
  2. Umur 1 tahun : 75 cm
  3. 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77




Contoh soal :
Jelaskan perkiraan tinggi badan pada umur 1 tahun?
Jawab :
Tinggi badan Umur 1 tahun lebih kurang 75cm. Atau,jika diketahui tinggi badan pada saat lahir dapat digunakan rumus. Misalnya TBL = 50cm. Jadi, TB = 1,5 x 50 cm = 75cm
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menimbang Berat Badan menggunakan dacin :
a.Pemeriksaan alat timbang
Dacin harus diperiksa secara seksama, apakah masih dalam kondisi baik
Atautidaksebelum digunakan. Dacin yang baik adalah apabila bandul geser
berada pada posisi skala 0,0 kg, jarum penunjuk berada pada posisi seimbang. Keadaan bandul digeser tidak longgar terhadap tangkai dacin, melakukan penelitian, peneraan alat timbang ini sangat penting untuk mendapatkan data dengan validitas yang tinggi.
b.Anak atau bayi yang ditimbang
Anak atau bayi yang akan ditimbang sebaiknya memakai pakaian seminim mungkin dan seringan mungkin. Sepatu, baju dan topi sebaiknya dilepaskan.
c.Keamanan
Faktor keamanan penimbangan sangat perlu diperhatikan. Segala sesuatu menyangkut keamanan harus diperhatikan termasuk lantai dimana di lakukan penimbangan. Lantai tidak boleh terlalu licin,berkerikil atau bertangga. Hal itu dapat mempengaruhi keamanan, baik yang ditimbang, maupun petugas.
d.Pengetahuan dasar petugas
Cara memperlancar proses penimbangan, petugas dianjurkan untuk mengetahui berat badan secara umum pada umur-umur tertentu. Hal ini sangat
penting diketahui untuk dapat memperkirakan posisi bandul geser yang mendekati
skala berat pada dacin sesuai dengan umur anak yang ditimbang. Cara ini dapat
menghemat waktu, jika penimbangan dilakukan dengan memindah-mindahkan bandul geser secaratidak menentu.

B. Pengukuran Berat Badan
Ada beberapa cara mengukur berat badan seseorang. Salah satu yang paling sederhana adalah dengan menimbang berat badan dengan menggunakan alat timbangan berat badan yang dinyatakan dalam satuan kilogram ( kg ).
Berat badan sebenarnya ditentukan oleh jumlah cairan, kadar lemak, protein, dan mineral yang ada pada tubuh manusia ( -+ 60% ).  Berat badan tubuh juga ini juga dipengaruhi oleh usia dan kegitan fisik serta temperatur tubuh.
Alat : Timbangan Badan
Langkah Pengukuran :
1. Lepas alas kaki, jam tangan dan pakean luar.
2. Sesuaikan jarum penunjung timbangan hingga sejajar angka nol kg.
3. Naik keatas timbangan dan berdiri ditengah-tengah.
4. Catat hasil angka yang ditunjukan jarum penunjuk dalam satuan kg.
           Cara mengukur berat badan bayi menggunakan timbangan injak
Bila keadaan ini memaksa dimana anak atau bayi tidak mau ditimbang tanpa ibunya atau orang tua yang menyertainya, maka timbangan dapat dilakukan dengan menggunakan timbangan injak. Caranya adalah sebagai berikut :
1.         Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalah ibu dengan menggendong bayi/anak untuk berdiri di tengah-tengah alat timbang.
2.         Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan, kaki tidak menekuk dan kepala tidak menunduk ke bawah. Sebisa mungkin bayi/anak dalam keadaan tenang ketika ditimbang.
3.         Setelah ibu berdiri dengan benar, secara otomatis alat timbang akan menunjukkan hasil penimbangan digital.
4.         Mintalah ibu tersebut untuk turun dulu dari timbangan dan hasil penimbangan segera di catat
5.         Ulangi proses pengukuran, kali ini hanya ibu saja tanpa menggendong bayi/anak.
6.         Cara menentukan berat badan beyi/anak adalah dengan rumus :

Dimana : Berat badan I   = Berat badan saat menggendong bayi/anak.
Berat badan II = Berat badan saat tidak menggendong bayi/anak.

           Cara mengukur bayi menggunakan timbangan bayi.
Berikut ini adalah cara mengukur berat badan bayi dengan menggunakan timbangan bayi :
1.         Letakkan timbangan pada alas yang rata dan kuat.
2.         Beri alas tipis yang bersih, misalnya selimut tipis atau tisu lebar.
3.         Pastikan bahwa jarum berada pada angka nol (0)
4.         Sebelum ditimbang, lepaskan alas kaki, baju dan topi bayi. Bayi sebaiknya ditimbang tanpa pakaian.
5.         Pengukur berdiri di depan skala timbangan
6.         Bayi ditidurkam pada timbangan.
7.         Ketika menimbang, tangan petugas diletakkan diatas tubuh bayi ( tidak menempel ) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang
8.         Tentukan hasil berat badan bayi sesuai dengan jarum petunjuk pada timbangan, kemudian catat hasil pengukurannya.

RUMUS BERAT BADAN IDEAL
( TB – 100 ) – 10% ( TB – 100 )
Contoh :
Berat Tubuh Ideal
Tinggi Badan Bangkit : 165 cm
Berat Badan Bangkit  : 49 kg
R = ( TB – 100 ) – 10 % ( TB – 100 )
( TB -100 ) – 10 % ( TB – 100 )
= ( 165 – 100 ) – 10 % ( 165 – 100 )
= ( 65 ) -10 % ( 65 )
= 65 – 6,5
= 58,5 kg

Kesimpulan :
Bahwa berat badan Bangkit TIDAK IDEAL, karena berat badan Bangkit sekarang adalah 49 kg. Seharusnya Berat Badan Bangkit dinyatakan ideal adalah 58,5 kg.
catatan : Dinyatakan Berat Ideal, Apabila Berat Badan Minimal Kuran 1 kg dari berat yang sudah dihitung atau Maximal Lebih 1 kg dari berat yang sudah dihitung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar