MENIMBANG BERAT BADAN DAN MENGUKUR TINGGI BADAN
Pengertian
Pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan
dan perkembangan.
Tinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif
kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif
lama.
Tinggi Badan (TB) merupakan parameter paling penting bagi keadaan yang
telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Tinggi
badan juga merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan
berat badan terhadap tinggi badan (quac stick) faktor umur dapat
dikesampingkan.Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut
dengan panjang badan. Saat baru lahir, panjang badan normal bayi adalah sekitar
45 cm-55 cm, Pada usia 0-3 bulan, panjang badan (PB) bayi normalnya mencapai 55
cm-60 cm, dengan kenaikan tiap bulannya yang tidak terlalu signifikan.
Pada usia 3-6 bulan, PB bayi normalnya mencapai 60,5 cm-65 cm. Kenaikan pada 3 bulan kedua ini cukup signifikan. Pada usia 6-9 bulan, PB si kecil normalnya sekitar 65 cm-71 cm, dengan kenaikan yang sangat signifikan pada 3 bulan ketiga ini. Hal ini disebabkan karena otot-otot penopang tubuh si kecil yang sudah mulai terstimulasi dengan semakin banyaknya gerakan yang dihasilkan serta jenis makanan yang sudah mulai beragam sehingga membantu proses pertumbuhan tulangnya.Pada usia 9-12 bulan, PB si kecil normalnya sekitar 71 cm-75 cm.
A.
Pengukuran
Tinggi Badan
Tulang rangka manusia merupakan bangunan tubuh yang memberi bentuk dan
sebagai penyangga tubuh. Tulang tumbuh karena adanya lapisan pertumbuhan karena
adanya lapisan pertumbuhan tulang ( Epifise dan Diafise ) pada bentuk tulang panjang.
Tingkat kematangan / pertumbuhan tulang ditandai dengan bersatunya Epifise dan
Diafise dimana Epifise distalis bersatu pada usia 17-19 tahun, sedangkan
Epifise lateralis bersatu pada usia 19-20 tahun.
Alat : Pengukur Tinggi
Badan
·
Microtoise
stature meter
·
Pengukur digital
·
Pita meteran
Cara Mengukur tinggi badan
:
1. Lepas sepatu atau alas
kaki.
2. Berdiri tegak,
pandangan lurus kedepan, telapak kaki menapak pada alas
3. Ukur tinggi badan mulai
dari tumit sampai puncak tengkorak dengan tongkat pengukur.
4. Catat Hasil Yang
ditunjukan tongkat pengukur dalam satuan ( cm ).
Mengukur panjang atau
tinggi anak tergantung dari umur dan kemampuan anak untuk berdiri. Mengukur
panjang dilakukan dengan cara anak telentang. Sedangkan mengukur tinggi anak
berdiri tegak.
- Anak berumur kurang dari 2 tahun, pengukuran dilakukan dengan telentang
- Anak berusia 2 tahun atau lebih dan anak sudah mampu berdiri, pengukuran dilakukan dengan berdiri tegak
- Cara Mengukur panjang bayi
- Pengukuran menggunakan Infantometer
Alat yang digunakan untuk
mengukur panjang bayi adalah infatometer dengan ketelitian 0,1 cm atau 1 mm.
Bagian dari infatometer adalah sebagai berikut :
- Bagian kepala atau head board tidak dapat digerakkan atau fix
- Bagian kaki atau foot board yang bisa digerakkan
- Alas yang rata
- Bagian skala dengan ketelitian 0.1 cm atau 1 mm
Gambar
infantometer
Cara mengukur tinggi badan
Cara mengukur tinggi badan
menggunakan infantometer adalah sebagai berikut :
- Sebelum mengukur panjang bayi letakkanlah alat pada permukaan yang rata dengan ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat.
- Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman misalnya selembar selimut tipis atau kertas tisu yang lebar.
- Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala bayi misalnya topi, hiasan rambut, dan kaos kaki bayi
- Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya sisi yang paling dekat dengan skala pengukur
- Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian kepala atau head board
- Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut atas liang telinga berada pada garis yang tegak lurus dengan bidang infantometer.
- Usahana dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi
- Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
- Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur menahan agar lutut bayi lurus
- Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan lembut
- Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau menggerakkan bagian kaki atau foot board sehingga menempel dengan tumit bayi.
- Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
- Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat. Pengukuran dapat dilakuakan pada satu atau dua kaki bayi.
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pengukuran tinggi badan
- Usahakan agar ibu berada pada posisi yang terlihat oleh bayi agar bayi lebih tenang bila tidak ada asisten pengukur ibu dapat diajari untuk menjadi asisten pengukur.
- Jangan menekan lutut terlalu keras terutama pada bayi kecil
- Hal yang perlu diperhatikan untuk mengukur tinggi badan bayi adalah posisikan kepala, luruskan badan dan tungkai, posisikan kaki, ukur panjang badan sampai 0,1 cm terdekat.
- Jika bayi diukur telanjang, alasi papan pengukur dengan menggunakan kain kering untuk menghindari cedera.
- Jika ruang tempat pengukuran dalam keadaan dingin maka selimuti anak agar tetap hangat sambil menunggu pengukuran
- Pengukuran menggunakan Pita ( Meteran )
Pengukuran panjang bayi
dapat juga menggunakan alat yang paling sedarhana yaitu pita(meteran).
Gambar pita
meteran
Cara mengukur panjang bayi
dengan menggunkan pita ( meteran adalah sebagai berikut :
- Siapkan pita pengukur (meteran)
- Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampaimenempel pada meja (posisi ekstensi)
- Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
- Memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur.
- Tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (1992)
Tinggi badan dapat juga
diperkirakan. Berikut ini adalah cara memperkirakan tinggi badan dengan
menggunakan rumus Behram :
- Perkiraan panjang lahir : 50 cm
- Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir
- Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
- Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
- Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
- Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun
Atau dapat digunakan rumus
Behrman (1992):
- Lahir : 50 cm
- Umur 1 tahun : 75 cm
- 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
Contoh soal :
Jelaskan perkiraan tinggi
badan pada umur 1 tahun?
Jawab :
Tinggi badan Umur 1 tahun
lebih kurang 75cm. Atau,jika diketahui tinggi badan pada saat lahir dapat
digunakan rumus. Misalnya TBL = 50cm. Jadi, TB = 1,5 x 50 cm = 75cm
Beberapa Hal Yang Perlu
Diperhatikan Dalam Menimbang Berat Badan menggunakan dacin :
a.Pemeriksaan
alat timbang
Dacin harus diperiksa
secara seksama, apakah masih dalam kondisi baik
Atautidaksebelum
digunakan. Dacin yang baik adalah apabila bandul geser
berada pada posisi skala
0,0 kg, jarum penunjuk berada pada posisi seimbang. Keadaan bandul digeser
tidak longgar terhadap tangkai dacin, melakukan penelitian, peneraan alat
timbang ini sangat penting untuk mendapatkan data dengan validitas yang tinggi.
b.Anak atau
bayi yang ditimbang
Anak atau bayi yang akan
ditimbang sebaiknya memakai pakaian seminim mungkin dan seringan mungkin.
Sepatu, baju dan topi sebaiknya dilepaskan.
c.Keamanan
Faktor keamanan
penimbangan sangat perlu diperhatikan. Segala sesuatu menyangkut keamanan harus
diperhatikan termasuk lantai dimana di lakukan penimbangan. Lantai tidak boleh
terlalu licin,berkerikil atau bertangga. Hal itu dapat mempengaruhi keamanan,
baik yang ditimbang, maupun petugas.
d.Pengetahuan
dasar petugas
Cara memperlancar proses
penimbangan, petugas dianjurkan untuk mengetahui berat badan secara umum pada
umur-umur tertentu. Hal ini sangat
penting diketahui untuk
dapat memperkirakan posisi bandul geser yang mendekati
skala berat pada dacin
sesuai dengan umur anak yang ditimbang. Cara ini dapat
menghemat waktu, jika
penimbangan dilakukan dengan memindah-mindahkan bandul geser secaratidak
menentu.
B. Pengukuran Berat Badan
Ada beberapa cara mengukur
berat badan seseorang. Salah satu yang paling sederhana adalah dengan menimbang
berat badan dengan menggunakan alat timbangan berat badan yang dinyatakan dalam
satuan kilogram ( kg ).
Berat badan sebenarnya
ditentukan oleh jumlah cairan, kadar lemak, protein, dan mineral yang ada pada
tubuh manusia ( -+ 60% ). Berat badan tubuh juga ini juga dipengaruhi
oleh usia dan kegitan fisik serta temperatur tubuh.
Alat : Timbangan Badan
Langkah Pengukuran :
1. Lepas alas kaki, jam
tangan dan pakean luar.
2. Sesuaikan jarum
penunjung timbangan hingga sejajar angka nol kg.
3. Naik keatas timbangan
dan berdiri ditengah-tengah.
4. Catat hasil angka yang
ditunjukan jarum penunjuk dalam satuan kg.
• Cara mengukur berat badan bayi menggunakan timbangan injak
Bila keadaan ini memaksa
dimana anak atau bayi tidak mau ditimbang tanpa ibunya atau orang tua yang
menyertainya, maka timbangan dapat dilakukan dengan menggunakan timbangan
injak. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalah
ibu dengan menggendong bayi/anak untuk berdiri di tengah-tengah alat timbang.
2. Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan, kaki
tidak menekuk dan kepala tidak menunduk ke bawah. Sebisa mungkin bayi/anak
dalam keadaan tenang ketika ditimbang.
3. Setelah ibu berdiri dengan benar, secara otomatis alat
timbang akan menunjukkan hasil penimbangan digital.
4. Mintalah ibu tersebut untuk turun dulu dari timbangan dan
hasil penimbangan segera di catat
5. Ulangi proses pengukuran, kali ini hanya ibu saja tanpa
menggendong bayi/anak.
6. Cara menentukan berat badan beyi/anak adalah dengan rumus :
Dimana : Berat badan
I = Berat badan saat menggendong
bayi/anak.
Berat badan II = Berat
badan saat tidak menggendong bayi/anak.
• Cara mengukur bayi menggunakan timbangan bayi.
Berikut ini adalah cara
mengukur berat badan bayi dengan menggunakan timbangan bayi :
1. Letakkan timbangan pada alas yang rata dan kuat.
2. Beri alas tipis yang bersih, misalnya selimut tipis atau
tisu lebar.
3. Pastikan bahwa jarum berada pada angka nol (0)
4. Sebelum ditimbang, lepaskan alas kaki, baju dan topi bayi.
Bayi sebaiknya ditimbang tanpa pakaian.
5. Pengukur berdiri di depan skala timbangan
6. Bayi ditidurkam pada timbangan.
7. Ketika menimbang, tangan petugas diletakkan diatas tubuh
bayi ( tidak menempel ) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang
8. Tentukan hasil berat badan bayi sesuai dengan jarum petunjuk
pada timbangan, kemudian catat hasil pengukurannya.
RUMUS BERAT BADAN IDEAL
( TB – 100 ) – 10% ( TB –
100 )
Contoh :
Berat Tubuh Ideal
Tinggi Badan Bangkit : 165
cm
Berat Badan Bangkit
: 49 kg
R = ( TB – 100 ) – 10 % (
TB – 100 )
( TB -100 ) – 10 % ( TB –
100 )
= ( 165 – 100 ) – 10 % (
165 – 100 )
= ( 65 ) -10 % ( 65 )
= 65 – 6,5
= 58,5 kg
Kesimpulan :
Bahwa berat badan Bangkit
TIDAK IDEAL, karena berat badan Bangkit sekarang adalah 49 kg. Seharusnya Berat
Badan Bangkit dinyatakan ideal adalah 58,5 kg.
catatan : Dinyatakan Berat
Ideal, Apabila Berat Badan Minimal Kuran 1 kg dari berat yang sudah dihitung
atau Maximal Lebih 1 kg dari berat yang sudah dihitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar